Teks eksmplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi.Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tatapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk dapat menyusun teks eksemplum ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan. Kegiatan menyusun teks eksemplum harus dilakukan dengan urut dan logis. Pada tulisan ini kegiatan menyusun teks eksemplum dilakukan melalui dua cara. Cara pertama berkaitan dengan penyusunan teks eksemplum yang teksnya sudah disediakan, sedangkan cara kedua berhubungan dengan penyusunan teks eksemplum yang teksnya belum disediakan. Agar dapat melakukan penyusunan teks eksemplum berdasarkan kedua hal tersebut, harus memahami struktur dan ciri yang dimiliki oleh teks eksemplum.
Pada bagian menyusun teks eksemplum yang tersedia teksnya tugas yang dilakukan berkaitan dengan penyusunan teks eksemplum berdasarkan teks cerita “Pak Lebai”. Teks itu sudah ada, tetapi kalimat dan bagian struktur teksnya belum urut. Tugas pada bagian ibi adalah mengurutkan kalimat-kalimat sesuai dengan struktur teks eksemplum. Sebagai sebuah cerita rakyat, cerita “Pak Lebai” sangat manarik dan bagus untuk dibaca. Pesan moral yang ingin disampaikan penulis tidak hanya berkaitan dengan perjuangan hidup seorang laki-laki, tetapi juga berkenaan dengan hubungan silaturahim antarmanusia yang harus tetap dijaga. Untuk menyusun teks eksemplum “Pak Lebai” dan memahami ceritanya, lakukan tugas berikut dengan baik dan benar.
Struktur Teks | Kalimat dalam Teks |
---|---|
Orientasi | Pak Lebai adalah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa di Sumatra Barat. Pada suatu hari ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya yang tinggal di desa-desa tetangga. |
Insiden | Pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak Lebai mempertimbangkan untung rugi kedua undangan tersebut. Ia berpikir bahwa kalau ia pergi ke pesta di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua kepala kerbau. Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah satu kepala kerbau yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut. Tuan rumah juga akan memberi tamu-tamunya tambahan kue-kue. Kalau pergi ke desa hulu sungai, dia belum begitu kenal dengan tuan rumah yang mengundangnya itu. Menurut informasi, masakan orang-orang di desa hulu sungai tidak seenak masakan orang-orang di desa hilir sungai. Pak Lebai berpikir keras untuk mendapatkan semuanya. Beberapa saat kemudian, Pak Lebai cepat-cepat mengayuh perahunya menuju desa hulu sungai. Ia datang lebih cepat dari tetangganya. Karena Pak Lebai datang lebih awal ketika pesta belum mulai. Dia tidak mendapat apa-apa. Apalagi dia tidak begitu kenal dengan orang yang mengundangnya. Pak Lebai pun memutuskan untuk segera pergi menuju desa hilir sungai. Ia mengayuh perahunya dengan cepat karena tidak ingin terlambat. Ketika sampai di sana, pesta sudah selesai. Hati Pak Lebai sangat sedih karena Pak Lebai juga tidak mendapat kepala kerbau dan kue-kue. Pak Lebai duduk lemas dalam perahunya karena tidak mendapat apa pun. Dia tidak dapat berbuat apa-apa karena kedua pesta itu tidak dapat dihadirinya. |
Interpretasi | Hikmah yang dapat diambil adalah bahwa manusia tidak boleh serakah dalam menjalani hidup ini. |
Untuk mengetahui pemahamanmu tentang isi teks eksemplum Pak Lebai di atas, jawablah pertanyaan dengan jelas dan singkat!
- Siapakah tokoh utama dan tokoh pendamping dalam teks di atas? Tokoh utama : Pak Lebai, tokoh pendamping :
- Apa pekerjaan Pak Lebai dan di mana dia tinggal? Pak Lebai bekerja sebagai Guru Agama dan tinggal di di sebuah desa di Sumatra Barat.
- Berapa undangan yang diterima Pak Lebai pada hari itu? Siapa pengirim undangan tersebut? Ada dua undangan pada hari itu yaitu undangan dari dua orang kaya di desa tersebut.
- Apakah Pak Lebai mengenal kedua orang yang mengirim undangan itu? Pak Lebai mengenal pengundang dari hilir sungai, sedangkan pengundang dari hulu sungai beliau belum kenal.
- Apa yang dilakukan Pak Lebai agar dapat menghadiri kedua undangan tersebut? Pak Lebai pergi ke hulu sungai lebih cepat dari tetangganya.
- Apakah yang diperoleh Pak Lebai setelah memenuhi kedua undangan itu? Karena pesta di hulu sungai belum dimulai beliau tidak mendapat apa-apa. Pak Lebai segera pergi ke hilir sungai, karena acaranya sudah selesai Pak Lebai juga tidak mendapatkan apa-apa.
- Bagaimana perasaan Pak Lebai setelah mengahadiri undangan tersebut? Pak Lebai sangat menyesal karena tidak mendapat apa pun. Dia tidak dapat berbuat apa-apa karena kedua pesta itu tidak dapat dihadirinya.
Ide pokok yang terdapat pada tiap paragraf teks cerita “Pak Lebai” antara lain sebagai berikut.
No. | Paragraf | Ide Pokok |
---|---|---|
1. | Paragraf 1 | Pak Lebai adalah seorang guru agama |
2. | Paragraf 2 | Pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan |
3. | Paragraf 3 | Pak Lebai berpikir keras untuk mendapatkan semuanya |
4. | Paragraf 4 | Pak Lebai pun memutuskan untuk segera pergi menuju desa hilir sungai. |
5. | Paragraf 5 | Manusia tidak boleh serakah dalam menjalani hidup ini. |
Setelah menyusun teks eksemplum berdasarkan teks yang sudah ada, sekarang diminta menyusun teks eksemplum yang data atau teksnya belum ada. Untuk itu harus mencari data tentang teks eksemplum di media massa cetak atau elektronik, kemudian olah data itu menjadi kalimat-kalimat verbal yang mudah dipahami. Kalimat-kalimat tersebut digabung dengan menggunakan konjungsi yang tepat sehingga menjadi paragraf. Apabila paragraf digabung dan diletakkan sesuai dengan bagian struktur teks eksemplum, teks yang disusun akan menjadi sebuah teks eksemplum yang mudah untuk dipahami. Untuk mengerjakan kegiatan ini, penugasan yang dilakukan berbasis pada proyek. Penugasan berbasis proyek membutuhkan waktu tertentu (agak lama) untuk menyelesaikannya. Berikut ini disajikan contoh desain kegiatan penyusunan teks berbasis proyek. Silakan baca dan cermati!
Desain Penyusunan Teks Eksemplum Berbasis Proyek
No. | Jenis Informasi | Keterangan |
---|---|---|
1. | Nama Kelompok | Kelompok Jagoan |
2. | Kelas | IX-3 |
3. | Ketua dan Anggota | Agus Susanto, Awan Bimatoro, Juang Renggo, Wildan Reza |
4. | Judul/Topik proyek | Menyusun Teks Eksemplum |
5. | Jenis tugas | Tugas kelompok |
6. | Sumber bahan | Media massa, majalah, koran, internet, wawancara |
7. | Cara pengumpulan bahan | Studi kepustakaan dan studi lapangan |
8. | Cara analisis bahan | Pengolahan data/fakta/informasi menjadi pernyataan verbal berupa:
|
9. | Wujud hasil analisis | Teks eksemplum dengan urutan struktur (orientasi, insiden, interpretasi) dan penggunaan unsur bahasa yang tepat |
10. | Cara pelaporan | Tulis dan publikasi |
11. | Jadwal pelaksanaan | Tiga minggu a. Minggu I : pengumpulan data b. Minggu II : pengolahan data c. Minggu III : pelaporan, penyusunan teks, dan publikasi |
Untuk menindaklanjuti desain kegiatan penyusunan teks eksemplum yang sudah dirancang itu, jawab dan kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut!
- Carilah data berupa informasi tentang tema/judul proyek yang dirancang di atas dari media cetak atau elektronik seperti koran, majalah, atau internet!
- Olah (ubah) data dalam teks itu menjadi kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Gunakanlah konjungsi intrakalimat (seperti dan, tetapi, karena) yang tepat untuk menghubungan data menjadi kalimat yang benar.
- Kelompokkan kalimat-kalimat yang telah disusun tersebut ke dalam bagian struktur teks eksemplum, yaitu orientasi, insiden, dan interpretasi.
No. | Data | Pengolahan Data | Struktur Teks |
---|---|---|---|
1. | Saya dan Kakak kuliah di salah satu Universitas swasta di kota Jogjakarta. |
| Orentasi |
2. | Kami berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor. |
| Insiden |
3. | Saya melihat banyak orang dengan rompi berwarna hijau menyala |
| Insiden |
4. | Kami mengalami luka-luka dan dibawa ke salah satu rumah warga |
| Insiden |
5. | Si pemilik rumah keluar dan mengobati luka kami. |
| Orientasi |
Agar hasil kerja kelompokmu itu tertata dengan baik, masukkan teks hasil penyusunan ke dalam format berikut ini!
Tugas Kelompok : Penyusunan Teks Eksemplum Nama Kelompok :.................... Ketua :.................... Anggota :.................... Hasil Kerja: Judul : Operasi Zebra | |||
---|---|---|---|
Struktur Teks | Kalimat dalam Teks | ||
Orientasi | Saya dan Kakak kuliah di salah satu Universitas swasta di kota Jogjakarta. Setiap akhir minggu kami pulang ke rumah pada Jumat sore dan akan kembali ke Jogjakarta pada Minggu sore. Suatu ketika, saya dan kakak saya memutuskan untuk kembali ke Jogjakarta pada Senin pagi supaya waktu lebih lama di rumah. | ||
Insiden | Kami berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor. Ketika akan berangkat, kakak menyuruh saya duduk di depan memegang setang karena dia mengantuk. Saya pun menuruti permintaann kakak, walaupun saya belum memiliki Surat Ijin Mengemudi. Sebelum berangkat kakak berpesan, “Jika nanti ada operasi zebra, kamu berhenti saja dan jangan panik”. Satu jam pertama menempuh perjalanan aman-aman saja, tidak ada operasi apapun. Kemudian kami sampai di perbatasan Kebumen-Purworejo, tidak ada operasi juga di sana. Saya pun tambah percaya diri ketika membawa motor dengan kecepatan tinggi. Ketika sampai di Kecamatan Kutoarjo, tiba-tiba dari jarak 500 meter, saya melihat banyak orang dengan rompi berwarna hijau menyala. Sontak saya langsung membanting setang ke kiri. Namun celakanya, di depan saya ada sebuah selokan kecil. Saya pun kembali membanting setang ke kanan, akan tetapi setang tak dapat dibelokkan karena tertahan oleh tas yang saya gendong di depan. Motor saya terjatuh dan kami berdua terpelanting jatuh ke aspal jalan. Kami mengalami luka-luka dan dibawa ke salah satu rumah warga. Ketika ada seorang polisi yang akan mendekati kami, kakak saya berpesan, “ketika nanti ditanya polisi, siapa yang mengemudi, bilang saja kakak. Kakak tadi jatuh karena mengantuk”. Saya hanya mengangguk mendengar permintaan kakak saya. Benar saja, polisi tersebut menanyakan hal serupa dan meminta kakak saya untuk memperlihatkan SIM beserta STNK-nya. Setelah memeriksa SIM dan STNK kakak polisi tersebut pergi meninggalkan kami dan berpesan agar lebih berhati-hati ketika berkendara. | ||
Interpretasi | Sepeninggal polisi tersebut, si pemilik rumah keluar dan mengobati luka kami. Beruntung polisi tidak mencurigai kalau saya yang megendarai sepeda motor tersebut. Tuhan masih memberikan kami keselamatan walaupun kami mengalami banyak luka. Dari kejadian tersebut, saya menjadi mengerti akan pentingnya menaati peraturan negara termasuk peraturan berlalu lintas dan membuat saya untuk lebih berhati-hati dalam berkendara. |